Selasa, 31 Desember 2013

THE SIDE


        Aku sungguh ingin minta maaf dengan kehidupan ku. Aku sungguh merasa telah menyianyiakannya. Yah, tapi aku tidak boleh terus terusan menyuarakan kedihan. Aku harus lebih berusaha, walaupun aku tahu ini semua tidak mudah. 
         Saat ini aku banyak sekali menonton film. Hanya untuk sekedar menyemangati diriku. Dan berusaha mencari pencerahan didalamnya, semacam cara mereka dalam menyelesaikan masalah yang ada. Hari ini hari selasa menunjukkan pukul 16:09. Aku menonton film animasi jepang di stasiun TV calestial movies yang aku tak tahu nama judulnya. Film ini dari kualitas gambarnya seperti dari produksi studio ghibli. Dan film itu sungguh memotivasi dan sangat manis. Setelah melihat film nya amanat yang aku dapat adalah alih alih kerja keras menimbulkan kebahagiaan, kerja keras itu cenderung menimbulkan efek kepuasan dalam hidup yang kadang prosesnya sedikit tidak menyenangkan. Dan saya rasa itu layak untuk diperjuangkan. Namun sebelum ketingkatan tersebut selalu awalnya dimulai dengan inspirasi lalu dibangunnya keyakinan, komitmen, keteguhan, dan motivasi, dan inspirasi itu datang nya dari seorang pemuda yang bernama Seiji, dia seumuran dengan sang tokoh utama yang bernama Shizuku yang berada di tingkat SMP. Seiji adalah sosok ideal dia pemuda yang sopan, pintar dan tampan. Itu yang membuat nya sungguh charming. Dia adalah pecinta biola, dia membuat biolanya sendiri. Dan itu cukup mengesankan, seorang anak SMP yang membuat biola dengan kreatifitas tangannya sendiri. Akhirnya dia memutuskan masa depannya akan menjadi seorang pengrajin biola profesional. Hal itu sungguh membuat sang gadis merasa tertinggal, alih alih dia memikirkan masa depannya dia hanya melewati saja kehidupannya selangkah demi selangkah. Walaupun dia juga memiliki bakat menulis. Akhirnya dirinya terinspirasi dengan semangat Seiji, shizuku memutuskan untuk berjuang juga dengan menulis suatu cerita dengan tokoh utama bernama Baron. Patung kucing milik kakek Seiji yang sangat dikaguminya dimana itu yang menunutun bertemunya dengan Seiji. 
         Cerita film ini sangat manis karena keduanya baik Seiji dan Shizuku hanyalah dua anak SMP biasa, namun dengan keyakinan nya untuk berusaha keras untuk maju dan mengejar passion nya sampai pada tingkat profesional. Walaupun mereka yakin bahwa ada yang sepintar itu dan banyak yang sepintar itu di luar sana. Tapi manis sekali melihat keinginan kuat mereka untuk mengejar apa yang sudah menjadi apa yang diminatinya. Dan kurasa aku pun juga ingin membangun sesuatu sekedar agar hidupku lebih berarti, dan membangun komitmen untuk meraih sesuatu yang penting.

MY DEAR PRIYO


                Aku seharian ini sungguh berfikir pesan apa yang ingin kamu sampaikan padaku selama ini.
Kupikir selama ini kamu berusaha memotivasi aku agar aku berfikir untuk berjuang “from zero to hero”. Priyo sayangmaafkan segala sikapku selama ini kepadamu. Bodohnya aku yang selalu ingin buat kamu kesal. Karena aku pikir hal tu bisa menarik perhatianmu.
            Akhir-akhir ini setiap aktifitasku otak ku selalu penuh dengan kamu. Aku selalu pengen di dekat kamu. Anehnya tiap aku didekat kamu aku merasa biasa aja tapi entah ketika ga ada kamu rasanya aku kangen banget. setiap aku kangen dan pengen ketemu kamu aku pasti buat alasan. Seperti, ngajak keluar sekedar makan, garap tugas bareng, nongkrong di warkop, ngopi film dikontrakanmu, atau mengeluhkan hal-hal yang sepele atau terkadang hanya akal2anku aja biar bisa ketemu kamu. Dan, aku bersyukur kamu selalu meng-iyakan ajakanku.
            Hari minggu yang lalu tepatnya tanggal 27, ada pernikahan temen seangkatan kita livira hawa mita. Seminggu sebelumnya sebelum tanggal 27 aku susah banget ngajak kamu keluar dan susah bisa maen ketempatmu. Seperti ada tembok yang tak tertembus. Seperti ada garis putih yang aku ga bisa maju untuk ketemu kamu. Padahal sebelumnya sangat mudah. Jadi, akhirya untuk menjembatani itu semua aku biasa sms atau sekedar nelpon untuk bicara kabar dan ucapan selamat malam.
            Di hari minggu tertanggal 27 oktober di sore hari sekitar jam 3 an, sumpah aku kangen dan pengen maen, jadi aku telpon. 

Aku: “hallo men. Dimana?”
Priyo: “dikontrakan, napa?”
Aku: “eum (mikir mo ngumung apa ya). Eum.. nanti ikut ke kondangannya livira?”
Priyo: “iya, ntar kan anak-anak mau ngumpul di kosnya inesh. Jam 6 sore.”
Aku: “ sipp! Mennn bagusss. Aku sekarang di kosnya andin (yang satu kosan sama inesh)”
Priyo: “oke, nanti ketemu disana ya!”

Yaelah bro jam 6 itu lama bangeth~ pada jam setengah 7-an ada banyak sepeda motor dan satu mobil didepan kosan, namanya juga mahasiswa tiap ketemu pasti rumpik dan dandanan mereka sipp-sipp amat (wajib karena mau ke kondangan). Kalau aku mah cuman pake baju hem clana jeans sama hijab Jauh lebih sederhana dari teman2 yang laen hwahahaha. Dan saat aku keluar gerbang kosannya. Aku lihat dia. Pake baju batik coklat clana jeans skinny item. Cakeepp banget. Aku sampe ga berani natap mukanya. Nih, orang napa cakep banget sih (dalam ati) ga kayak biasanya. Biasanya sih cakep, tapi inih duhh aku ga kuat natap lama2~ nervous. Jadi aku cuman ngobrol ma temen yang laen walau curi-curi pandang. Aku membaca diraut wajah nya priyo kalau dia ingin ngobrol ma aq, cuman aq nya malas nyamperin cuz g kuat sama pesonanya, hehehe. Akhirnya qt berangkat ke kondangan rame2. Sipp!
            Nyampe disana, aq ga begitu merhatiin dia. Cos aq takut terjebak dalam awkward moment dan awkward silent sama dia. Jadi aku berusaha cari cara agar terlihat sibuk. akhirnya ketika suasana kondangan yang meramai banyak yang sliweran ga keruan di tengah kondangan. Aku pungut es campur di meja pojok, udah aq wadahin mangkok dan duduk dideket temen-temen yang ngobrol naglor ngidul ora jelas. Eh, dia dateng dari belakang sambil senyum nyendok es yang mangkuknya masih ditanganku. Yaelah ni orang (pikirku, tuh sendok abis aku emut-emut loh. Ga jijik apah? ) jadi aku berikan mangkuk es nya dan dia duduk di sebelahku. Aku terdiam sejenak kemudian ku beranjak mengambil gelas aqua. Dia kasihin aku mangkuk es nya (habis!). Aku nawarin mau bakso? Katanya, boleh! Akhirnya aku ambilin, setelah abis  bukannya mangkok bakso nya ditaruh aja dia malah ngasihin ke aku lagi (yaelah ni anak jalan dikit napa?) tapi alih2 aku senyum aja.
             Pulang dari kondangan, temen-temen ngumpul lagi didepan kosan nya inesh. Saat ku lihat wajahnya. Walau rame aku berasa sendiri. Terus dia bilang sesuatu sambil berbisik. Karena ga denger aku deketin telingaku. Ayo ngopi katanya. Aku senyum “dimana?” tanyaku. Aku tahu temen-temen ku ini abis kondangan emang mau ngopi jadi aku pikir dia ngajakin bareng ama temen-temen ini. Yang aku tahu temen-temen ini mau ngopi di kopi miring. Tapi pas aku tanya dia ngopi dimana, dia jawab di kotak cafe! Hmmm, jadi intinya dia pengen kita ngopi berdua saja. Akhirnya aku pamit balik duluan karena ga enak diledekin ama temen-temen kalau aku mau ngopi ber-dua aja sama priyo. Akhirnya itu ngopi terakhirku sama dia. Selamat jalan teman.